Notification

×

Iklan

Iklan

Ratusan Petani Penggarap HGU Nyaris Bentrok Dengan Perwakilan PT MPM

Kamis, 27 Agustus 2020 | 11:46 WIB Last Updated 2021-10-05T17:16:20Z
  Ratusan Petani Penggarap HGU Nyaris Bentrok Dengan Perwakilan PT MPM

PASUNDAN POST ■ Puluhan massa dari perwakilan pemilik hak guna usaha (HGU) milik PT Maskapai Perkebunan Moelia (MPM) bersenjata tajam nyaris terlibat bentrok dengan ratusan petani penggarap tepatnya di Kampung Lemahduhur, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, awal mula keributan terjadi pada Rabu (26/8/2020) pagi, pukul 07:30 Wib.

Pada saat ratusan petani penggarap diduga berasal dari lembaga dakwah islam indonesia (LDII) sedang berkumpul dilokasi perkebunan.

Tiba - tiba ada tiga orang yang mengaku dari perwakilan dari pihak PT MPM selaku pemilik tanah HGU tersebut mempertanyakan keberadaan mereka.

Kemudian terjadilah percekcokan yang berunjung dengan pengeroyokan kepada ketiga orang perwakilan PT MPM tersebut.

Menurut warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, akibat aksi pengeroyokan tersebut satu orang mengalami luka parah dilengan dan kakinya.

"Katanya sih, begitu kejadian langsung di bawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan visum dan dilaporkan ke Polres Cianjur," ungkapnya saat dikonfirmasi.

HB selaku koordinator penertiban lahan HGU milik PT MPM mengatakan, bahwa pihak PT MPM telah memberikan sejumlah uang kepada para penggarap lahan perkebunan.

"Uang kompensasi sudah diberikan melalui Kades Batulawang (red_Nanang Rohendi) kepada masyarakat penggarap sebesar Rp 10.000 ribu per meter," bebernya.

Menurutnya, karena permasalahan dengan penggarap lahan HGU sudah dianggap selesai, maka pihak PT MPM mempunyai hak kembali atas lahan HGU untuk digarap kembali.

Sementara itu, salah seorang petani penggarap HGU menjelaskan, perlawanan massa dari para petani dipicu karena adanya intimidasi dari pihak PT MPM memaksa mereka untuk segera keluar dari lokasi perkebunan.

"Seperti kemarin ada saung milik petani dibakar, terus yang mau lewat ke lokasi perkebunan diintrogasi sambil ditendang," ungkapnya.

Bahkan lanjut dia, para petani penggarap pernah didatangi oleh beberapa oknum dari aparat lengkap dengan membawa senjata api.

"Tujuan mereka mungkin untuk menakut-nakuti kami," paparnya.

Disisi lain, untuk mengantisipasi adanya bentrok susulan ratusan aparat gabungan dari Kepolisian Resor (Polres) Cianjur dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0608 Cianjur, tampak berjaga dilokasi kejadian.

■ Deddy/PP
×
Berita Terbaru Update