Notification

×

Iklan

Iklan

Pelatihan Posrem Desa Bojongkokosan Mampu Mengedukasi Warga Cara Hidup Sehat

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 00:41 WIB Last Updated 2021-10-05T16:53:24Z
Pelatihan Posrem Desa Bojongkokosan Mampu Mengedukasi Warga Cara Hidup Sehat

PASUNDAN POST ■ Pemerintah Desa Bojongkokosan hari ini mengadakan Pelatihan Posrem di ISTC Ressort & Waterpark Situgunung, Cisaat, Sukabumi.

Event pelayanan terpadu ini juga menghadirkan sejumlah pakar kesehatan, tampak seperti dr Siti Rahmi, Neneng Arum Purnawati,S.ST, dan Wulan Riswati Am.Keb sebagai narasumber dalam pelatihan posrem tersebut.

Dibandingkan yang lalu, pada pelaksanaan Pelatihan Posrem hari ini sangat berbeda. Selain waktunya dihelat bersamaan dengan masa pandemik Covid-19, juga animo warga yang ikut cukup banyak. 

"Jumlah peserta seluruhnya ada 60 orang. Ini menunjukkan animo warga terhadap kesehatan cukup tinggi. Sebangun dengan itu membuktikan juga bahwa sebagai kader mereka siap, dan peduli terhadap kesehatan. Kedepan, usai mengikuti program pelatihan ini diharapkan mampu memberi edukasi ke warga  di Desa Bojongkokosan," kata Zeffry Subianto, Ketua Panitia Pelatihan Posrem, pada Jum'at (28/8).


Zeffry menyebutkan, terbentuknya Posyandu Remaja di Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi tahun 2018 lalu, dan kali ini Desa Bojongkokosan dengan Anggaran tahun 2020 menjalin kerja sama dengan Puskesmas Parungkuda.
 
Saat ini, kata dia, di Kecamatan Parungkuda dari 8 Desa baru 2 desa yang terbentuk Posrem, yaitu di Desa Babakanjaya dan Desa Bojongkokosan.

EDUKASI KESEHATAN WARGA

Sebagaimana diketahui, keberadaan posyandu remaja merupakan solusi yang dapat ditawarkan di masyarakat. Sehingga dengan adanya posyandu remaja di tingkat desa dapat meningkatkan kesejahteraan serta kesehatan reproduksi remaja.

Kegiatan ini menggambarkan hasil pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat (IbM) dalam bentuk pelatihan kader  posyandu remaja di Desa Bojongkokosan.


Tujuan kegiatan ini adalah terbentuknya kader posyandu remaja yang terlatih. Pasalnya, dalam pelatihan kader posyandu remaja juga disampaikan pelbagai materi ksehatan, antara lain program pemerintah terkait posyandu remaja, anemia dan status gizi remaja, serta konseling,

Guna memperkuat pembahasannya, 3 orang nara sumber khusus dihadirkan untuk memberikan materi posrem diantaranya dr Siti Rahmi, Hj. Neneng Arum Purnawati,S.ST, dan Wulan Riswati Am.Keb dari Puskesmas Parungkuda.

Pelatihan selama satu hari ini melibatkan 60 peserta, pemuda-pemudi yang ditunjuk sebagai kader.

Menurut Kepala Desa Bojongkokosan, Dini Rahmawati, S.Pd.I, yang hari ini tampak hadir dalam forum tersebut menyatakan, pelayanan Posyandu Remaja dimulai pada akhir tahun 2018 dan diselenggarakan secara berkelanjutan setiap bulan bertempat di lingkungan Desa Bojongkokosan.

"Pelayanan Posyandu Remaja bersifat gratis untuk dapat diikuti oleh remaja usia 10-18 tahun," jelasnya.

Dini  mengatakan, Program ini adalah lanjutan dan pengembangan program yang telah dilakukan pada 2018 dimana posyandu remaja telah dibuka di Desa Bojongkokosan.

Seiring dengan itu, menurut Dini, antusiasme warga sangat positif ketika kesehatan anak-anak remaja mereka diperhatikan.

"Terbukti setiap bulannya hadir 20 hingga 30 remaja ke posyandu. Rata-rata mereka berkonsultasi tentang masalah pubertas, persepsi bentuk tubuh dan penanganan anemia pada remaja putri,” tukasnya.

Sama seperti pelayanan sebelumnya, posyandu memberikan pelayanan melalui lima meja yaitu Registrasi, Pengukuran Antropometri (tensi darah, tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lingkar lengan dan kadar Hb khusus remaja putri), pencatatan hasil ukur, pelayanan kesehatan/konseling dengan tenaga kesehatan dan diakhiri dengan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).

Dalam pelaksanaan tugasnya nanti, kata Dini, para kader tetap akan didampingi petugas kesehatan dari Puskesmas setempat. 


KESEHATAN REPRODUKSI

Pada bagian lain, Dini Rahmawati, memaparkan bahwa Posyandu Remaja juga memberikan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi remaja, utamanya soal gizi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Penyakit Tidak Menular (PTM), masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan NAPZA bagi remaja.

Kedepan, Dini berharap, akan menciptakan wadah bagi generasi muda di lingkungan Desa Bojongkokosan, utamanya sebagai wadah pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat.

Guna mendorong program tersebut berjalan maksimal, Dini memastikan program ini dijalankan secara random dan tersebar di wilayah Desa Bojongkokosan.

"Harapan saya, program ini mampu memberi kontribusi nyata kepada masyarakat secara berkesinambungan, sehingga memberikan dampak signifikan bagi penerima manfaat," pungkasnya.

Reporter ■ Erni Wijaya

×
Berita Terbaru Update