Notification

×

Iklan

Iklan

Teroris Di Papua Melakukan Kejahatan Terorganisir Transnasional

Senin, 03 Mei 2021 | 14:53 WIB Last Updated 2021-10-05T16:58:50Z

PASUNDAN POST ■ Dalam konteks kejahatan transnasional ada empat kategori. Disiapkan dan direncanakan di negara lain untuk dilakukan di negara lain, dilakukan di suatu negara tetapi dampaknya dirasakan oleh negara lain, dan terjalin kerjasama antara pelaku di satu negara dengan pelaku kejahatan yang sama di negara lain.

Hal tersebut disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo di Jakarta, pada Minggu (2/5/2021) menanggapi perkembangan terkini di Papua.

Bamsoet menegaskan, dari sisi penegakan hukum berdasarkan United Nation Convention Against Transnational Organized Crime (UNCATOC), kasus yang terjadi di Papua merupakan kasus yang serius.

Merujuk pada UNCATOC, kejahatan yang dilakukan oleh teroris di Papua dapat diklasifikasikan sebagai Transnational Organized Crime (TOC).

Bamsoet mengatakan, sejumlah bukti tindak pidana terorisme di Papua dimasukkan dalam TOC, di antaranya ditemukannya dua kasus penyerahan senjata api ke Papua dari Makassar dan Maluku oleh kegiatan kelompok bersenjata (KKB).

Selain itu, adanya penyelundupan senjata api dari WNA dari Filipina melalui Sangihe Talaud dan Nabire ke Papua, serta ditemukannya kasus penyelundupan amunisi oleh WNA asal Polandia ke Papua.

“Semua persyaratan untuk dianggap sebagai bagian dari kasus kejahatan transnasional terorganisir dapat dibuktikan. Dengan demikian, upaya penyelesaian masalah di Papua dengan menggunakan TNI untuk mendukung penegakan hukum dan ketertiban dalam menghadapi gangguan keamanan dalam negeri akibat serangan pemberontak dan teroris melalui pendekatan keamanan sah dan dilindungi undang-undang, ”kata Bamsoet.

Ketua MPR (Bamsoet) juga mengapresiasi langkah cepat dan strategis TNI dan Polri dalam membasmi pemberontak dan teroris yang sangat meresahkan masyarakat Papua dengan berbagai tindak kekerasan, pemerkosaan atau pembunuhan.

“Ini penting dilakukan agar ada pemulihan kesejahteraan dan pendidikan secara umum bagi anak-anak Papua setempat. Anggota TNI-Polri bisa ditugaskan sebagai guru dan membangun kembali fasilitas umum yang rusak,” tambah Bamsoet.

“Menangkap hati dan pikiran masyarakat lokal Papua adalah cara terbaik. Ini seperti mengeringkan sumber air tambak untuk bisa menangkap ikan, "pungkas Bamsoet. (***)

×
Berita Terbaru Update