PASUNDAN POST ■ Puluhan warga Kampung Cisaru, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga terserang penyakit chikungunya.
Mereka mengaku mengalami flu, demam berkepanjangan, gatal-gatal dan bintik merah pada beberapa bagian tubuh, nyeri tulang persendian hingga diare.
Bahkan penyakit tersebut telah mewabah selama satu minggu lamanya hingga menimpa orang dewasa, anak-anak dan balita.
Meski dari pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat telah melakukan upaya Fooging (penyemprotan).
Eka (40) ketua rukun tetangga setempat mengatakan,jika dilihat sakit yang diderita warga penyakit tersebut teridentifikasi mirip gejala Chikungunya.
"Sudah terjadi seminggu, yang laporan baru 2 keluarga, masing-masing satu keluarga 3 orang terkena," kata Eka kepada wartawan pada Selasa (19/11/2021).
Meski menurutnya, ada beberapa warga telah dinyatakan sembuh yakni dengan melakukan perawatan di rumah, puskesmas dan rumah sakit.
"Ada juga satu warga yang secara mandiri di rawat di rumah sakit. Kebanyakan masyarakat takut lapor," paparnya.
Sementara itu, salah satu warga yang terkena gejala penyakit mirip Chikungunya Asep Mulyana (37) mengungkapkan, selama satu minggu dirinya telah merasakan sakit pada badan menggigil, panas, bintik-bintik dan nyeuri sendi.
"Sekarang sudah mendingan, hanya saja masih terasa nyeri sendi kayak rematik," terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur dr Irvan Nur Fauzi, mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait penyakit yang mewabah.
"Kami minta informasinya sampai ke puskesmas, nanti kita akan melakukan penyelidikan epidemologi dulu," katanya.
Ia menyebut, rata-rata gejala yang dialami warga disebabkan oleh nyamuk yang bersarang di tempat-tempat genangan air.
"Kemungkinan jika banyak yang terkena maka vektor (penyebabnya) nyamuk ada di situ. Nanti kami tindak lanjuti sesuai keadaan setempat," pungkasnya. (Ddy).