PASUNDAN POST ■ Merasa tidak ada manfaatnya empat anggota geng motor XTC keluar dan serahkan atribut ke Polsek Parung kuda, Polres Sukabumi, Polda Jabar, Jum'at, (27/5/2022).
Pantauan Pansundanpost.com, setidaknya ada empat Orang anggota XTC Parungkuda yang mengundurkan diri dari kelompoknya, ke empat Orang tersebut diterima olah Kapolsek Parungkuda AKP Iman Prayitno. Pernyataan sikap yang dibacakan secara lantang di hadapan pihak Kepolisian dan awak media, Herdian (30 tahun), Andika (22 tahun), Dede (17 tahun) dan Aden (17 tahun) ini telah lebih dulu menyatakan mundur kepada ketua XTC Parungkuda.
Usai membacakan sikap Ucil menyerahkan atribut dilakukan di Mapolsek Parungkuda dan diterima oleh polsek Parungkuda AKP Iman Prayitno, sebagai bukti bahwa mereka keluar dari keanggotaan genk motor, Jumat (27/5/2022)sore.
Kepada awak media Herdiansyah Saputra alias Ucil mengatakan, Pernyataan yang hari ini dilakukan sendiri adalah bentuk pertanggungjawaban sekaligus pernyataan bahwa keempat orang ini tidak lagi terikat dengan urusan yang berkaitan dengan genk motor XTC ini.
"Selama keikutsertaannya kurang lebih 8 bulan di genk motor XTC ini tidak banyak manfaat, bahkan sempat pisah dengan istri," ungkap Ucil.
Diakui Ucil, Malah ia sering melalaikan tanggung jawab untuk menghidupi anak dan istrinya karena kegiatan nongkrong dan konvoi yang tidak jelas selama bergabung dengan genk motor tersebut.
" Dulu ikut waktu lagi nganggur dan gabung sama club motor dan sering nongkrong, lama kelamaan kebawa juga, sekarang mau nyari kerja yang bener aja buat ngidupin istri sama anak," Bebernya.
Disaat bersamaan Kapolsek Parungkuda, AKP Iman Prayitno menanggapi positif penyerahan atribut sekaligus pernyataan pengunduran diri anggota genk motor XTC ini.
"Mereka sampaikan bahwa selama mengikuti kelompok tersebut selama kurang lebih 8 bulan dirasakan kurang manfaatnya, mereka dengan penuh kesadaran mengundurkan diri atau keluar dari kelompok motor tersebut," jelasnya.
Menurut Iman penyerahan tadi berupa kaos (atribut genk motor) dan pihaknya juga akan selalu berkoordinasi dengan para anggota genk yang keluar ini terkait informasi kelompok motor yang kira-kira akan mengganggu keamanan dan kenyamanan di wilayah hukum Parungkuda.
"Kami juga imbau agar kelompok motor tidak melanggar ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia,"tandasnya. (*Cking).