PASUNDAN POST ■ SUKABUMI - Kasus keracunan masal kembali terjadi di Sukabumi. Kali ini, puluhan warga Kecamatan Cikembar, dikabarkan mengalami keracunan usai menyantap makanan nasi uduk.
Kapolsek Cikembar, Polres Sukabumi, AKP R. Panji Setiaji kepada Radar Sukabumi mengatakan, berdasarkan peninjauan kelapangan, sedikitnya 31 warga yang mengalami keracunan massal tersebut. Dari puluhan warga itu, 15 orang merupakan warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar dan 16 diantaranya merupakan karyawan pabrik dari PT Paiho Indonesia.
"Keracunan masal ini, diduga kuat disebabkan karena mengkomsumsi makanan berupa nasi uduk, orek tempe, orak arik telur dan gorengan tempe mendoan, yang di dapat dengan cara membeli di sebuah warung milik inisial SS yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya di Kampung Ciangsana I, RT 001/RW 004, Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar," kata R. Panji. Rabu (01/03).
Dari 31 korban yang keracunan massal tersebut, sambung R. Panji, 27 orang merupakan warga Desa Sukamulya dan empat orang lainnya warga diluar Desa Sukamulya. Namun, mereka masih tinggal di wilayah Kecamatan Cikembar. Seluruh korban ini, sudah mendapatkan perawatan atau pengobatan di Klinik PT. Paiho Indonesia. Sementara, korban lainnya sudah berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cikembar.
"Seluruh korban tersebut, tidak diilakukan rawat inap dan sudah pulang kerumahnya masing-masing. Bahkan, sebagian karyawan dari PT. Paiho ada yang langsung kembali bekerja," tandasnya.
Berdasarkan pemeriksaan petugas kepolisian, masih kata R. Panji, peristiwa keracunan massal ini bermula saat Ketua RW 04 bernama Heri, mendapatkan informasi bahwa di lingkungannya ada beberapa warga yang mengeluhkan pusing, lemas, mual, sakit perut dan sering BAB, setelah mengkonsumsi nasi uduk. Dimana makanan tersebut, didapat dari membeli di sebuah warung makan milik SS dengan harga sekira Rp3 ribu per bungkusnya pada Selasa (28/02) sekitar pukul 06.15 WIB.
"Warga ataupun para karyawan, sebelum berangkat kerja setelah mengkonsumsi makanan nasi uduk tersebut selang jangka waktu sekitar 15 sampai 20 menitan, baru terasa efeknya. Yakni mengalami rasa lemes, mual, muntah dan sakit perut dan sering BAB," paparnya.
Setelah itu, sekira pukul 12.00 WIB Ketua RW setempat memberitahukan kejadian tersebut, ke Mapolsek Cikembar dan pihak Puskesmas Kecamatan Cikembar, untuk penanganan lebih lanjut. Setelah mendapatkan informasi kasus keracunan massal ini, ia bersama anggotanya langsung mendatangi TKP, pendataan korban, berkordinasi dengan piihak Puskemas Kecamatan Cikembar.
"Selain itu, kami juga mengumpukan barang bukti atau sample sisa makanan untuk di cek Lab," timpalnya.
Saat ini, petugas medis dari Puskesmas Cikembar tengah melakukan observasi dan melakukan penelitian, untuk mengetahui penyebab makanan nasi uduk yang diduga menyebabkan keracunan massal. Keracunan masal ini, tidak ada menimbulkan korban meninggal dunia, korban hanya dilakukan pengobatan atau rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Cikembar dan di klinik PT. Paiho Indonesia.
"Dengan adanya kejadian keracunan masal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan adanya korban yang terus bertambah," pungkasnya. *(M. Afnan)