Notification

×

Iklan

Iklan

Gunung Api IIi Lewotolok Kembali Erupsi, Warga 28 Desa Dievakuasi

Selasa, 01 Desember 2020 | 08:03 WIB Last Updated 2021-10-05T17:25:52Z
Gunung Api IIi Lewotolok Kembali Erupsi, Warga 28 Desa Dievakuasi

PASUNDAN POST ■ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, Gunung Api Ili Lewotolok kembali erupsi, pada Senin (30/11) pukul 23.20 wita. 

Gunung Ili Lewotolok mengeluarkan kolom abu setinggi kurang lebih 700 meter dari atas puncak atau 2.123 meter di atas permukaan laut.

Berdasar hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi tersebut terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik. 

Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok juga melaporkan adanya suara gemuruh saat terjadi erupsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan kenaikan status Gunung Ili Lewotolok menjadi level III atau siaga setelah terjadi erupsi dan adanya peningkatan aktivitas gunung api pada Ahad (29/11). 

Dengan penetapan status gunung tersebut, PVMBG memberikan rekomendasi kepada masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya pada radius 4 kilometer dari puncak.

Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, telah menetapkan status darurat bencana di daerah itu akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok. Ribuan warga mengungsi ke Kota Lewoleba ibu kota kabupaten tersebut. 

”Status darurat bencana sudah kita tetapkan sejak hari pertama status siaga. Jadi saat ini Lembata dalam keadaan darurat bencana,” kata Bupati Lembata Eliyaser Yentji Sunur seperti dilansir dari Antara, pada Senin (30/11).

Dia menambahkan, terkait status darurat bencana tersebut juga, sudah disampaikan ke Gubernur NTT Victor B. Laiskodat. Saat ini pengungsi sudah dievakuasi dari 28 desa di bawah kaki lereng Gunung Ili Lewotolok. Mereka ditempatkan di tujuh titik lokasi pengungsian yang sudah dibangun tenda oleh BPBD, TNI, serta Polri.

”Saat ini BPBD, TNI, dan Polri masih melakukan evakuasi terhadap warga di kaki gunung itu,” tutur Eliyaser Yentji Sunur.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dibantu tim gabungan dari instansi dan unsur terkait lainnya mengevakuasi para warga yang tinggal dalam kawasan rawan bencana (KRB) Gunung Ili Lewotolok. 

Berdasarkan laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian.

Adapun sebaran pengungsian tersebut meliputi Kantor Bupati lama sebanyak 3.672 jiwa, Aula Ankara 148 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 287 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa, kantor BKD PSDM 338 jiwa dan Lapangan Harnus ada sebanyak 28 jiwa. Belum ada laporan mengenai korban jiwa yang meninggal atas peristiwa tersebut. Hingga saat ini, kebutuhan mendesak meliputi tenda pengungsian, air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur, terpal dan dukungan relawan untuk anak-anak. (Sumber: Antara)

×
Berita Terbaru Update