Notification

×

Iklan

Iklan

Pasca Libur Idul Fitri, TPA Pasir Sembung Cianjur Overload

Selasa, 18 Mei 2021 | 14:42 WIB Last Updated 2021-10-05T16:58:50Z

PASUNDAN POST ■ Pasca lebaran Idul Fitri volume sampah di Kabupaten Cianjur, meningkat hingga 210 ton per hari.Jenis sampah yang paling didominasi adalah pembungkus makanan dan styrofoam.

Kepala Seksi Pengolahan Sampah dan Pengelolaan Limbah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cianjur Dian Mardiana, mengatakan volume sampah yang masuk di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Pasirsembung sudah mengalami kenaikan di masa pandemi COVID-19.

Menurutnya, pada awal 2020 lalu, volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) rata-rata mencapai 150 ton per hari. Namun di akhir tahun, volume sampah naik drastis sampai 204 ton per hari yang masuk ke TPA. 

Volume kembali bertambah pasca lebaran Idul Fitri, dan kini jumlah sampah yang masuk mencapai 210 ton per hari. 

"Di masa pandemi sudah terjadi kenaikan, dan saat lebaran hingga setelah lebaran ada kenaikan lagi 6 ton per hari. Dari yang semula 204 ton menjadi 210 ton per harinya," tuturnya, pada Selasa (18/5/2021).

Dian menjelaskan, jenis sampah yang paling banyak masuk ke TPA saat ini ialah bekas pembungkus makanan dan styrofoam.

Hal tersebut diungkapkan Dian, karena aktivitas masyarakat yang lebih banyak di rumah dan memesan makanan, terlebih saat lebaran membuat volume sampah menjadi naik.

"Yang biasanya makan di tempat, sekarang dibawa pulang atau pesan melalui ojek online. Secara otomatis ada penggunaan pembungkus makanan. Makanya yang sekarang banyak itu sampah pembungkus makanan, mulai dari styrofoam hingga kotak makanan lainnya," bebernya.

"Apalagi saat lebaran kan ada kumpul keluarga, jadi semakin banyak sampah yang dihasilkan," paparnya.

Tentunya kondisi tersebut, membuat usia TPAS Pasirsembung overload. Saat ini ketinggian gunung sampah di TPAS sudah mencapai 17 meter dari dasar. Lahan yang bisa dimanfaatkan pun tersisa kurang dari 1,5 hektar lagi.

"Usia TPA itu bisa diperpanjang dengan adanya penambahan lahan dan teknologi pengolahan, jika belum ada tentu usianya semakin pendek. Sekarang sudah overload, tapi masih bisa kita maksimalkan sisa lahan yang ada," pungkasnya.(Ddy)
×
Berita Terbaru Update