Notification

×

Iklan

Iklan

LOCKDOWN Total, India Kurung 1,3 Miliar Orang Karena Corona

Rabu, 25 Maret 2020 | 09:26 WIB Last Updated 2020-03-25T02:30:00Z
  LOCKDOWN Total, India Kurung 1,3 Miliar Orang Karena Corona

PASUNDAN POST ■ Tak kalah stress. India dengan penduduk 1,3 miliar juga kalang kabut menghadapi covid-19. Isu ini langsung memendam isu SARA. Seluruh penduduk pun mulai menjalani karantina wilayah atau lockdown selama tiga pekan penuh. Ini menyusul lonjakan kasus virus corona di negara tersebut. Padahal, masih 10 jiwa yang melayang.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan kepada penduduk India yang berjumlah sebanyak 1,3 miliar jiwa, bahwa satu-satunya cara menyelamatkan mereka dari virus corona adalah untuk tidak bepergian.”Akan ada larangan total untuk keluar dari rumah Anda,” kata Modi dalam pidato yang disiarkan televisi, Selasa (24/03/2020).

“Seluruh negeri akan lockdown, lockdown total,” ujarnya dengan nada serius.

Dia mengimbau agar orang-orang tidak panic, tetapi faktanya orang banyak dengan cepat menyerbu toko-toko di ibu kota, Delhi, dan kota-kota lain, sebelum peraturan berlaku.

Belum jelas apakah nantinya warga boleh ke luar rumah untuk sekedar membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya, setelah aturan itu diterapkan. Karantina wilayah ini ditempuh setelah terjadi peningkatan tajam kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.

Tercatat ada 519 kasus yang dikonfirmasi di seluruh India dan 10 kematian. Modi mengatakan karantina wilayah dilakukan “untuk menyelamatkan setiap warga negara”.

Modi memperingatkan bahwa jika India tidak “menangani 21 hari ini dengan baik, maka negara kita … akan mundur 21 tahun.” “Kita harus membayar biaya ekonomi ini, tetapi itu adalah tanggung jawab semua orang.”

Melanggar Didenda Besar

Dua kemudian mengunggah status di akun Twitter-nya untuk memperingatkan bahwa pembelian barang secara berlebihan hanya akan menyebarkan penyakit.

Dia mengatakan pemerintah akan memastikan pasokan. Akan tetapi, di Delhi dan pusat keuangan Mumbai, orang-orang yang khawatir akan kekurangan pasokan, cepat-cepat memadati toko dan apotik.

“Saya tidak pernah menyaksikan kekacauan semacam ini dalam hidup saya,” ujar salah satu pemilik toko di distrik Shakarpur, Delhi, yang dikutip oleh Press Trust of India.

“Semua stok kami, termasuk beras, tepung, roti, biskuit, minyak nabati, telah terjual habis,” imbuhnya.

Polisi di kota sibuk Ghaziabad, di negara bagian Uttar Pradesh, berpatroli di jalan-jalan dengan megaphone untuk memberi tahu penduduk agar tetap tinggal di dalam rumah.

Orang-orang yang khawatir akan kekurangan pasokan, cepat-cepat memadati toko dan apotik.

Di bawah kebijakan baru ini, semua bisnis yang tidak penting akan ditutup. Akan tetapi, rumah sakit dan fasilitas medis lainnya akan terus berfungsi seperti biasa.

Sekolah dan universitas tetap tutup dan semua pertemuan publik dilarang. Siapa pun yang melanggar aturan baru akan menghadapi dua tahun penjara dan denda besar.

(Sumber: Press Trust of India/vivanews.com/AFP)

×
Berita Terbaru Update