Notification

×

Iklan

Iklan

1 Ekor Harimau Ditangkap, Petani Dilarang Berkebun Dikhawatirkan Induknya Ngamuk

Minggu, 28 Juni 2020 | 21:37 WIB Last Updated 2021-10-05T17:25:52Z
 1 Ekor Harimau Ditangkap, Petani Dilarang Berkebun Dikhawatirkan Induknya Ngamuk

PASUNDAN POST ■ Warga Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok bersama Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSSDA) Sumbar kembali menangkap satu ekor harimau di Nagari Gantung Ciri, pada Minggu pagi (28/6/2020), sekira pukul 08.30 WIB.
Harimau ini merupakan harimau kedua yang masuk perangkap setelah pada Sabtu (13/6/2020), satu harimau remaja juga terjerat perangkap.

Kepala Resor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Konservasi Wilayah (RKW) Solok, Afrilius, menyatakan harimau berjenis kelamin betina tersebut masuk ke perangkap yang dibuat oleh tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam yang dipasang oleh warga bersama pihak BKSDA.

"Sudah dua ekor yang sudah tertangkap, berarti masih ada satu ekor lagi. Jadi warga harus semakin waspada dan jangan ke ladang dulu untuk sementara. Takut induknya mengamuk," sebut Afrilius.

Disebutkan Afrilus, diduga harimau tersebut berkeliaran, karena habitat mereka banyak yang sudah dirusak oleh tangan-tangan manusia untuk lahan perkebunan. Harimau yang diduga betina itu, sudah sering masuk ke pemukiman warga, sehingga sangat meresahkan.

"Kalau tidak terpaksa, harimau jarang sekali berinteragsi dengan manusua. Harimau yang disinyalir sudah berkeliaran lebih dari satu bulan di kawasan perkebunan warga di Nagari Gantung Ciri, dan juga sampai ke Nagari Jawi-Jawi Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok akhir Ramadhan lalu," ujarnya.

Menurut keterangan dari pihak BKSDA Sumbar yang disampaikan oleh perwakilan Resort Solok seksi konservasi wilayah III, Afrilius, bersama rekannya, Rully Permana dan Gusman Efendi serta Plh Kasi Wilayah III Sijunjung, Novtiwarman, SP, pasca tertangkapnya dua Harimau tersebut, pihak BKSDA meminta masyarakat untuk menahan diri sementara waktu agar tidak beraktivitas di kawasan perladangan yang diduga menjadi daerah berkeliarannya harimau.

"Kita minta warga untuk menahan diri dulu, sampai kondisi benar-benar aman terkendali. Sebab masih ada satu ekor induk harimau lagi yang belum tertangkap bisa saja mengamuk," harapnya.

Sebelumnya, pada Sabtu tanggal 13 Juni lalu satu ekor harimau tersebut juga sudah masuk ke perangkap yang di pasang warga. Inyiak balang yang diperkirakan berusia antara 1,5 hingga 2 tahun tersebut, langsung dibawa pihak BKSDA Sumbar ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera (PHRS) di Dharmasraya. Afrilius menduga, harimau yang tertangkap Minggu pagi ini, merupakan kawanan dari tiga ekor harimau yang sebelumnya sering dijumpai oleh warga di kawasan perkebunan warga di Gantung Ciri. Dan diperkirakan masih ada satu ekor harimau lagi yang  masih berkeliaran di daerah itu.

Saat harimau tersebut sampai di pusat nagari Gantung Ciri, ratusan masyarakat datang berbondong-bondong untuk menyaksikan makhluk jenis kucing besar tersebut Wali Nagari Gantung Ciri, Hendri Yudha, usai terjebak perangkap, harimau tersebut diserahkan ke pihak Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar.

"Tertangkap harimau tersebut berawal dari pemasangan perangkap yang dilakukan oleh tim gabungan dari petugas BKSDA dan masyarakat. Sebelumnya kita sudah melakukan penghalauan kembali ke dalam hutan bersama tim gabungan, namun tidak membuahkan hasil dan harimau tetap berkeliaran di kawasan perladangan warga," ungkap Hendry Yuda yang ditemani puluhan warga dan petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Kubung.

Hendri menyatakan, saat perangkap dipasang, dan menunggu sekitar dua hari, harimau belum juga masuk perangkap. Bahkan, warga dan petugas sempat menemukan seekor babi yang diduga usai diterkam harimau. Tim kemudian memasukkan sisa babi yang dimangsa harimau sebagai umpan.

"Dari petunjuk orang-orang yang mengerti dengan tabiat harimau, katanya harimau akan mencari lagi sisa makanan yang ditinggalkan untuk dimakan sampai habis, maka kita masukkan dalam perangkap sebagai umpan," terangnya.

Setelah menunggu sekitar satu hari pasca pemasangan umpan sisa makanan harimau, akhirnya upaya yang dilakukan tim gabungan bersama masyarakat membuahkan hasil, satu ekor harimau muda masuk perangkap.

"Diduga, ini adalah harimau yang kemarin ketemu dengan tim saat memasang umpan di perangkap, tertangkapnya siang tadi sekitar pukul 8.30 WIB di kawasan Cimoneng daerah Singo-Singo, Nagari Gantung Ciri, jenis kelaminnya betina," terangnya. (Rijal/PN-008/JBN)


×
Berita Terbaru Update