Notification

×

Iklan

Iklan


MAKI Gelar Pentas wayang Kulit 'Bagong Brantas Korupsi' Malam Ini

Jumat, 26 Juni 2020 | 12:42 WIB Last Updated 2021-10-05T17:25:52Z
 MAKI Gelar Pentas wayang Kulit 'Bagong Brantas Korupsi' Malam Ini

PASUNDAN POST ■ Dalam rangka mengajak masyarakat membantu pemerintah mencegah dan memberantas korupsi, malam nanti jam 20.00 WIB, Jumat tgl 26 Juni 2020, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) melakukan kolaborasi dengan Dalang Seno Nugroho pentas wayang kulit climen Live Streaming melalui Youtube canel Dalang Seno dan canel Ki Seno Nugroho dengan sistem pementasan padat durasi dua jam.

MAKI sengaja kampanye pemberantasan korupsi menggunakan media seni dan budaya Pentas Wayang Kulit Lakon Bagong Brantas Korupsi adalah untuk menjangkau masyarakat lebih luas dikarenakan Dalang Seno Nugroho memiliki penggemar luas kalangan tua dan kalangan milenial terbukti setiap pentas live penonton lebih 10.000, penonton rekaman rata2 100.000 dan subscribe 350.000.

Scrip singkat jalan cerita Bagong Brantas Korupsi:

Adegan 1: 

Wayang Petruk (Kakak Bagong) sedang menjabat jadi gubernur jendral negara jajahan Amarta terletak di Sebrang, selama menjabat Petruk hidupnya foya-foya dan melupakan kesejahteraan rakyatnya.

Petruk dihadapan para pembantunya menyatakan ingin jadi gubernur jendral periode kedua dengan cara menggunakan anggaran negara untuk membeli suara dalam Pemilu Gubernur Jendral.

Selanjutnya Petruk memerintahkan para pembantunya untuk membagi bagikan uang dengan tujuan untuk memilihnya.

Adegan 2:

Bagong kemudian dilantik jadi Ketua Pemberangusan Korupsi negeri Amarta oleh Puntadewa disaksikan para Pandawa, Kresna dan Baladewa.

Berikutnya Raja Amarta Puntadewa memerintahkan Bagong untuk menangkap Petruk karena ketika jadi ratu gubernur jendral melakukan korupsi.

Apakah Bagong mampu menjalankan tugasnya atau gagal menangkap Petruk yang nota bene kakak kandungya?

Silahkan tonton pentas wayangnya nanti malam.

Lakon ini tidak politis, karena bersifat sanepo yang lucu, kejadian di Amarta dan tidak menyinggung siapapun pejabat saat ini.

Demikian Boyamin Saiman, Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) menyampaikan hal tersebut kepada Redaksi, hari ini, 26 Juni 2020, di Surakarta. ■ R-01


×
Berita Terbaru Update