PASUNDAN POST ■ Kepolisian Resor (Polres) Cianjur menggelar apel pasukan operasi ketupat lodaya tahun 2021, hal tersebut dilakukan kepolisian dalam rangka pengamanan menjelang hari raya idul fitri 1442 H,
Pelaksana tugas Bupati Cianjur Herman Suherman usai memimpin apel operasi ketupat lodaya 2021 tersebut, mengingatkan pentingnya pengawasan penerapan protokol kesehatan (Prokes) ditengah masih berlangsungnya pandemik Covid-19.
Menurutnya, pemerintah pusat maupun daerah telah mengeluarkan kebijakan pelarangan mudik dengan penuh pertimbangan.
"Pengalaman trend kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang dan peningkatan kasus 93% pasca pelaksanaan hari libur lebaran Idul Fitri tahun 2020 lalu," kata Plt Bupati Herman Suherman, Rabu (5/5/2021) kemarin.
Bupati mengatakan, pada operasi ketupat lodaya tahun 2021 ini substansi dari kebiajakan pelarangan mudik oleh pemerintah adalah untuk mencegah lonjakan penyebaran Virus Covid-19.
"Diperlukan kerjasama semua pihak untuk benar benar serius melaksanakan tugas pengamanan ini, bukan hanya sebagai rutinitas tahunan semata.
Bupati menekankan, agar masyarakat kita berkaca pada pengalaman Negara lain seperti India, tentunya akibat dari kelalaian dan kelengahan. Maka Negara India mencatat peningkatan 400.000 kasus Covid-19 dimana tercatat 3500 orang perharinya meninggal dunia akibat Covid-19.
"Tentunya kita tidak ingin seperti itu, perlu dilakukan pengawasan yang ketat terkait protokol kesehatan Covid 19," paparnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Cianjur Ajun Komisaris Besar Polisi Mochamad Rifai mengatakan, operasi ketupat lodaya tahun 2021 akan digelar pada (6/5/2021) sampai dengan (17/5/2021).
"Dengan fokus substansi pelarangan mudik lebaran bagi masyarakat," pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri Dandim 0608/Cianjur Letkol Kav. Ricky Arinuryadi, Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Ganjar Ramadhan dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Cianjur Ricky Tomi Hasiholan.(Ddy)
