Notification

×

Iklan

Iklan

Rumah Warga Berdiri Puluhan Tahun Tergusur Imbas Penataan Stasiun Cisaat Sukabumi

Sabtu, 02 September 2023 | 14:53 WIB Last Updated 2023-09-02T07:55:54Z
PASUNDAN POST ■ SUKABUMI - Sebanyak kurang lebih 90 KK terpaksa beralih tempat tinggal setelah rumah mereka yang berada di sekitar Stasiun Cisaat Sukabumi digusur. Penggusuran tersebut berkaitan dengan akan dilakukan pembangunan dan penataan Stasiun Parungkuda-Sukabumi lintas Bogor-Sukabumi.

Tampak di lokasi, sejumlah kendaraan alat berat beroperasi melakukan penataan bangunan. Puluhan rumah warga yang sebelumnya berdiri kokoh di atas lahan DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian), kini tinggal menyisakan puing puing bangunan.

Kepala Desa Cisaat, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat Iwan Setiawan mengatakan, penataan stasiun telah dilakukan sejak Juni 2023. Sebelum melakukan penataan, menurutnya pihak DJKA telah bermusyawarah dengan warga yang akan digusur. Saat pelaksanaan pembongkaran rumah, dia mengklaim seluruhnya berjalan kondusif.

"Untuk stasiun Alhamdulillah sudah kondusif selama ini dua kali pertemuan. Lahan milik DJKA taksiran luasannya mungkin ada 5.000 meter dengan panjang kurang lebih 100 meter," ucap Iwan, Jum'at 1 September 2023.

Dia menjelaskan, pihak DJKA memberikan uang kerohiman kepada warga yang terdampak. Nominalnya dibagi menjadi dua kategori yakni Rp400 ribu per meter bagi bangunan permanen, lalu Rp350 ribu per meter bagi bangunan semi permanen.

Dari keseluruhan kepala keluarga yang terdampak, menurut Iwan baru 60 KK yang mendapat uang kerohiman. Sedangkan untuk sisanya akan diberikan secara bertahap.

"Alhamdulillah, kita pendekatan dengan masyarakat akhirnya kerohiman diberikan. Dua kali pertemuan dengan harga Rp400 ribu per meter permanen, yang semi permanen Rp350 ribu, asalnya hanya Rp250 ribu," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan olehnya, total 90 KK yang kehilangan tempat tinggal terbagi di Kampung Cibatu Pos dan Kampung Sawah Lega yang terdiri dari empat ke-RT-an yaitu RT 23, 25, 26 dan 27.

Untuk penggusuran rumah, dia menerangkan, sudah dilakukan selama dua pekan. Rumah warga yang terdampak rata rata sudah berdiri selama puluhan tahun di lahan DJKA.

"Alhamdulillah respons semua kondusif. Ada 40 tahunan, kebanyakan ada yang ngontrak dan ke rumah saudaranya. Uang kerohiman itu langsung ditransfer ke pemiliknya jadi desa tidak ikut campur," tutur Iwan.

Dari informasi yang diperoleh, Stasiun Cisaat rencananya akan diproyeksikan menjadi pusat Stasiun Sukabumi.

"Tujuannya nanti Stasiun Sukabumi dipindah ke sini. Jadi nanti double track endingnya di Cisaat, Cisaat itu jadi pusatnya stasiun," ungkap Iwan.

Sementara itu, Pelaksana Lapangan Pembangunan dan Penataan Stasiun Parungkuda – Sukabumi dan Lintas Bogor – Sukabumi, Pardi menjelaskan bahwa proses pembongkaran pemukiman telah dilakukan sejak Agustus. Dia menilai tidak ada kendala penolakan dari warga, hanya saja proses kerohiman sempat molor.

"(Penolakan warga?) Ga ada kemarin cuman yang namanya proses perokiman itu kan lama harus proses dulu baru kali ini udah selesai kita bongkar," katanya.

Adapun penataan Stasiun Cisaat Sukabumi menurut Pardi ke depannya juga akan dibangun beberapa item seperti mengubah kabel ke bawah tanah, penggantian bantalan beton dan penggantian rel kereta.*(Red).
×
Berita Terbaru Update