Notification

×

Iklan

Iklan

Lima Mahasiswa Indonesia Berhasil Dievakuasi dari Wilayah Konflik Sudan

Kamis, 04 Mei 2023 | 14:05 WIB Last Updated 2024-02-24T10:05:50Z

PASUNDAN POST ■ MAKASAR - Lima Mahasiswa International university of africa (IUA) yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik bersenjata, Sudan, tiba kembali di Benteng, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Selayar, langsung diterima Wakil Bupati H. Saiful Arif di Ruang Kerjanya, pada Kamis (4/5).

Wabup Saiful Arif menyampaikan rasa prihatin dan empati atas nasib  kelima  mahasiswa yang juga merupakan alumni dari Pesantren Babussalam Selayar ini, terpaksa  meninggalkan pendidikan di Sudan Afrika akibat konflik.

Di satu sisi dirinya juga menyampaikan rasa syukur karena kelimanya  berhasil dievakuasi dari negara konflik tersebut dan selamat tiba di daerah, dijemput Suhardi, Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Selayar.

Didampingi salah seorang Pembina Pesantren Babussalaam, Muh. Yamril Fachruddin, Wabup Saiful Arif menyampaikan, kelima mahasiswa alumni Pesantren Babussalam tersebut berasal dari Tile - Tile, Bonerate, dan Latokdok Pasi Lambena, yakni Firmansyah Salang Basri, Ahmad Rivai, Irsyad Makruf ketiganya berasal dari Bonerate, dan Abdul Fatta asal Tile - Tile serta Kahar Muzakkar asal La Tokdok.

Terkait nasib pendidikan mahasiswa Sudan ini, lanjut Wabup yang juga Ketua Harian Yayasan Babussalam,  dari informasi yang diperoleh, Pemerintah Provinsi bersedia memfasilitasi mereka, jika mau lanjut pendidikannya di  Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar. Meski demikian, diserahkan kembali ke masing - masing individu.

Wabup juga mengakui telah menginstruksikan Kadis Sosial agar menyediakan bantuan dan mengantarkannya ke Pesantren Babussalam di Passanderang, karena mereka akan transit di pondok sembari mendiskusikan kelanjutan pendidikan mereka.

Salah satu mahasiswa Sudan asal Latokdok, Kecamatan Pasilambena Selayar, Kahar Muzakkar mengungkapkan apresiasinya atas langkah koordinasi Pemprov Sulsel terkhusus Pemkab Selayar yang telah proaktif memfasilitasi dirinya dan rekannya hingga bisa tiba di Kepulauan Selayar.

"Di Sudan, Afrika, yang terdengar hanya letusan senjata, peluru nyasar di mana-mana, kami lebih memilih tinggalkan pendidikan di sana. Alhamdulilah, kami tiba dengan selamat," ungkapnya.

Seperti diketahui, konflik di Sudan terjadi setelah militer Sudan yang dikuasai angkatan darat berseteru dengan kelompok milisi bersenjata. Pertempuran terjadi di seluruh Sudan. (R/01/Ic)

×
Berita Terbaru Update