Notification

×

Iklan

Iklan

Dinkes Cianjur Dorong Masyarakat Cegah Stanting

Selasa, 09 Desember 2025 | 13:09 WIB Last Updated 2025-12-09T06:10:15Z

CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mendorong peningkatan kesadaran masyarakat untuk menangani masalah stunting. 


Kepala Dinkes Cianjur, | Made Setiawan, mengatakan dampak stunting menjadi perhatian serius terutama dampak ancaman terhadap kualitas generasi masa depan, dan upaya pencegahannya harus dimulai ditingkat keluarga. 


Menurutnya stanting merupakan kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan. 


"Masa ini dikenal sebagai fase paling krusial dalam menentukan perkembangan otak, kemampuan belajar, serta kesehatan jangka panjang seorang anak,"ujarnya baru baru ini.


Made menjelaskan, persoalan stunting bukan sekadar soal tinggi badan, melainkan berkaitan dengan risiko rendahnya kecerdasan, lemahnya daya tahan tubuh, serta keterbatasan produktivitas ketika mereka tumbuh dewasa. 


Sehingga pada akhirnya, lanjut Made,dapat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia suatu bangsa dan berdampak pada pembangunan nasional dalam jangka panjang. 


"Pentingnya isu stunting juga terlihat dari besarnya ancaman yang ditimbulkan pada sektor sosial dan ekonomi. Apabila jumlah kasus stunting tinggi, maka hal ini akan menurunkan daya saing bangsa di tengah tuntutan global yang semakin kompleks," bebernya.


Made pun menambahkan, pencegahan stunting tidak bisa hanya dilakukan dengan memberikan asupan gizi yang cukup, tetapi juga memerlukan sinergi antara edukasi kesehatan, peningkatan sanitasi lingkungan, serta akses layanan kesehatan ibu dan anak. Upaya ini menuntut keterlibatan berbagai pihak mulai dari pemerintah, tenaga medis, hingga keluarga. 


"Orangtua harus memahami pentingnya pemberian gizi seimbang sejak masa kehamilan hingga anak mencapai usia dua tahun. Periode ini dikenal sebagai jendela kesempatan yang tidak akan terulang, sehingga setiap kekurangan pada fase tersebut berpotensi membawa dampak permanen," tukasnya.(***).

×
Berita Terbaru Update